Sama halnya dengan makanan, bagi saya music adalah sebuah kebutuhan. Walau kurang update dengan musik – musik terkini, tapi setiap hari saya pasti mendengarkan musik. Bahkan saat tulisan ini saya ketik, saya sedang mengdengarkan musik melalui aplikasi streaming di smartphone. Bisa dibilang musik sudah mendarah daging pada diri saya.
Masih segar ingatan ketika saya merekam lagu – lagu favorit yang diputar radio melalui tape recorder untuk kemudian dijadikan satu kaset. Iya, yang saya lakukan adalah pembajakan. Waktu itu saya hanyalah bocah SD yang punya duit jajan sedikit dan suka mendengarkan musik. Mau beli album penyanyi favorit ga kuat, mana banyak lagi.
Solusinya ya mereka lagu yang di putar di radio dan dijadiin album kompilasi. Hehehe. Untuk mendengarkannya pun hanya bisa di rumah. Tidak bisa dibawa kemana – mana.
Hingga akhirnya setelah beberapa tahun, saya ingat sekali, sehabis lebaran. Dengan uang lebaran saya membeli sebuah walkman merk Aiwa. Eh, ini walkman atau Aiwa? Abaikan. Kalau tidak salah harganya sekitar 200ribuan. Bukan duit yang kecil untuk masa itu. Dan waktu itulah saya bisa dibilang saya bisa mendengarkan musik secara portable. Saat itu saya juga sudah punya duit untuk membeli album – album original maupun bajakan.
Hahaha. Iya, beli kaset bajakan karena terdesak ekonomi. Hahaha. Beda harga kaset original dengan bajakan nyaris setengah harga. Masih inget betul cover – cover kaset Ungu yang album Laguku, Naif yang Titik Cerah dan Caffeine yang ATM apa ya, lupa, kualitasnya sangat apa adanya karena dicetak dengan printer warna.
Era kaset perlahan tertinggalkan ketika Mp3 mulai masuk. Lapak – lapak penjual mp3 tersebar di pasar. Saya pun beralih membeli Mp3 player. Duitnya pun sama, hasil duit lebaran. Beli mp3 player merk Spectra dengan kapasitas 256MB. Rasanya sudah puas banget dengerin musik dengan bitrate rendah, suara pecah karena mesti menghemat space. Pada masa ini saya juga sudah bisa download mp3 di multiply dan website – website penyedia mp3 gratisan.
Skip. Sampai tibalah di masa kini. Musik bisa di dengarkan melalui smartphone. Namun perkembangan zaman juga berdampak dengan banyaknya musik yang ada. Tentu saja tidak semua file – file tersebut bisa tersimpan ke dalam storage smartphone. Solusinya? Musik streaming. Selain menghemat space yang ada, musik yang ditawarkan penyedia streaming adalah legal. Masalahnya streaming musik tentu saja membutuhkan kuota untuk memainkan musik tersebut.
Tapi tenang dulu, karena saya menggunakan Telkomsel sejak puluhan abad yang lalu, hal ini bukan lagi jadi masalah karena ada aplikasi streaming musik bernama Langit Musik. Karena khusus pengguna Telkomsel tidak akan dikenakan biaya untuk kuota saat mengdengarkan Langit Musik. Sebenarnya aplikasi ini sudah lama ada, namun kali ini Langit Musik kembali dengan fitur dan tampilan yang wah.
Langit Musik menyediakan dua pilihan layanan, yaitu freemium alias gratisan dan premium. Lalu di mana letak bedanya? Jika memilih untuk meggunakan layanan freemium, aka nada iklan suara yang tidak bisa kamu skip, terus gak bisa mengdengarkan lagu secara offline. Kalau premium? Pikirkan Sendiri! Kebalikannya dongs.
Untuk layanan premium, harganya juga terjangkau. Hanya Rp. 22000/bulan atau Rp. 6000/minggu. Cara mendaftarnya juga cukup mudah, setelah mendownload aplikasi Langit Musik dan mendaftarkan nomor Telkomselmu selanjutnya tinggal SMS Dengan formar REG NEWLM trus kirim deh ke 96161. Nah kamu langsung terdaftar sebagai member premium.
Balik ke aplikasi Langit Musik. Di versi yang baru ini Langit Musik memiliki beberapa fitur yang memanjakan para penikmat musik. Diantaranya:
Explore
Ketika pertama kali membuka Langit Musik, kita akan disuguhkan langsung dengan menu Explore. Menu ini terbagi atas dua yaitu, For you dan Browse. For you bersifat lebih personal, pada menu ini Langit Musik akan menampilkan lagu – lagu rekomendasi berdasarkan dari lagu yang sering kita putar. Sedangkan browse terbagi dalam beberapa sub.
Ada New Release yang menampilkan musik yang baru dirilis, untuk lagu yang baru dirilis Langit Musik cukup cepat mengupdate katalognya, beberapa waktu setelah rilisnya How Would You Feel-nya Ed Sheeran, besoknya sudah ada di Langit Musik. Juara!
Kemudian ada Top Hits. Sesuai namanya menu ini menampilkan lagu – lagu apa saja yang sedang hits di Langit Musik. Lalu ada Trending Artist. Dilanjut dengan Moods, menu ini mengklasifikasikan lagu berdasarkan mood. Terakhir ada genre, menu ini membagi lagu – lagu berdasarkan jenis musiknya.
Tag Station
Menu ini membagi lagu berdasarkan hashtagnya. Menu ini mirip dengan menu mood kalau menurut saya.
Trending
Ini fitur yang cukup menarik bagi saya. Pada fitur ini, kita bisa mengetahui lagu apa saja yang paling banyak didengar oleh orang – orang se Indonesia. Buat yang kepo akan selera musik provinsi – provinsi yang ada di Indonesia, fitur ini sangat boleh untuk dicoba. Hehehe.
My Music
Pada menu ini akan keliatan history lagu apa saja yang telah kita putar. Kemudian lagu apa saja yang paling sering di putar. Selain itu pada menu My Music, kita juga bisa membuat playlist lagu sendiri . Jadinya kamu punya koleksi lagu personal gitu, selain itu playlist kamu bisa dishare juga. Sehingga member lain bisa mendengarkan playlist yang sama denganmu.
Notification
Ini adalah menu terakhir di Langit Musik. Pada menu ini kita bisa melihat update dari artist yang kita follow. Jadi kita akan tetap update dengan apa yang terjadi dengan artist favorit kita. Trus di sini kita juga bisa mendapatkan notifikasi jika ada promo dari Langit Musik.
Itulah fitur- fitur yang terdapat di aplikasi Langit Musik. Saya sendiri merasa dimudahkan untuk mengdengarkan musik dengan aplikasi ini. Jadi tidak perlu lagi download mp3 dan memenuhi space smartphone untuk musik. Secara keseluruha saya cukup puas menggunakan Langit Musik sebagai aplikasi streaming musik saya. Hanya saja ada beberapa masukan yang mungkin bisa menjadikan Langit Musik lebih baik lagi
Loading Lagu
Masukan pertama dari saya adalah pada loading lagunya. Awalnya saya mengira loading lagu di Langit Musik terasa lama. Hingga akhirnya saya mencoba menggunakan wifi, namun tetap saja butuh waktu sekitar 30 detik untuk memainkan sebuah lagi. Masih kurang yakin, saya akhirnya menanyakan kepada Mia yang juga menggunakan Langit Musik juga merasakan hal yang sama dan juga melakukan langkah yang saya lakukan. Semoga kedepannya loading lagunya lebih cepat ya, Ngit! (Langit)
Koleksi Lagu
Secara umum koleksi musik yang ada di Langit Musik cukup lengkap loh. Hanya saya masih ada beberapa lagu yang suka saya dengarkan belum terdapat di Langit Musik seperti album LAS! – Bona Fortuna, album Fiersa Besari bahkan Banda Neira yang terkenal itu. Tapi saya masih bersyukur kok karena Juminten-nya Kangen Band ada di Langit Musik.
Tidak Adanya Menu Control di Status Bar
Saya sih pengennya ada menu ini di status bar. Jadi buat mengontrol musik yang sedang di dengar lebih mudah. Tidak perlu masuk ke aplikasi dulu untuk mengganti lagu. Minimal ada tombol next dan previous. 🙂
Demikian ulasan, masukan dan sedikit cerita mengenai pengalaman saya menggunakan aplikasi Langit Musik. Terima kasih telah menemani saya menulis tulisan ini. Juminten memang juara dalam membangkitkan mood menulis. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.
Mwah!
Dian Ravi
Akhirnya nulis juga soal Langit Musik ini.
Langganannya murah juga ya ternyata. Yang aku suka dari Langit Musik itu karena ada liriknya. Pas banget buat yang ga hapal lagu kaya aku gini.