Ada waktunya kita harus melepaskan apa yang seharusnya dilepaskan. Karena bukan milik kita lagi. Atau mungkin Semesta mempersiapkan yang lebih baik dari apa yang kita genggam saat ini. Jadi jangan berkeras hati lalu tidak mengikhlaskan apa yang seharusnya ditinggalkan.
Hidup itu maju kedepan. Kamu hanya perlu sesekali melihat kebelakang. Menghitung seberapa jauh perjalanan yang telah tertempuh. Mengukur seberapa kuat kamu melepaskan beban yang dulu menghinggapi dirimu.
Jika dulu kamu dilahirkan sendiri. Kenapa harus gamang melepaskan orang yang tidak baik untuk dirimu. Jangan terlalu menuruti kata hati. Sesekali logika itu perlu kamu pertimbangkan.
Awalnya mungkin terasa rapuh. Kamu merasa orang yang paling hancur sedunia. Tapi, waktu akan menyembuhkan lukamu. Semesta akan menjawab setiap doamu. Tak ada alasan untuk berlarut dalam kenangan dan duka.
Bagiku, kenangan itu adalah ampas kopi. Ketika kamu mencoba menyeduh ampas itu sekali lagi, rasanya tak akan pernah sama. Mungkin warnanya masih hitam. Tapi tetap saja rasanya jauh berbeda.
Untuk kamu yang sedang terluka, tersenyumlah.
Bukittinggi, 140314
Random tengah malam gegara ga bisa tidur
Richo A. Nogroho
Kenangan untuk dikengan, tak untuk diratapi. Move on terus yah, mas 😀