Bumi Indonesia ini indah. Setiap daerah memiliki keunikan dan potensi yang menarik untuk dijelajahi dan dipelajari. Salah satunya adalah Provinsi Lampung. Dari sekian banyak daerah yang berada di Indonesia, kali ini saya akan membahas mengenai potensi wisata yang di miliki oleh provinsi dengan slogan Sai Bumi Ruwa Jurai.
Potensi pariwisata tanpa promosi itu seperti punya emas tapi tidak diolah menjadi sesuatu yang lebih indah. Hingga perlu dilakukan promosi agar potensi tersebut tidak terendap sia-sia. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan potensi wisata suatu daerah. Namun banyak juga dari cara-cara tersebut yang tidak efektif dan cenderung memboroskan dana yang ada. Salah satu cara efektif untuk mempromosikan wisata suatu daerah menurut saya adalah dengan mengadakan agenda tahunan semacam festival minimal berskala nasional.
Lampung Krakatau Festival adalah agenda tahunan Lampung yang didukung penuh oleh Kementrian Pariwisata untuk menggenjot jumlah wisatawan yang berkunjung ke Lampung. Festival ini sendiri telah memasuki tahun ke 25. Secara tidak langsung, kegiatan tahunan semacam Lampung Krakatau Festival ini akan memberi efek positif kepada roda perekonomian masyarakat sekitar. Masyarat yang jeli melihat peluang akan memanfaatkan momen-momen seperti ini. Contoh kecilnya masyarakat bisa menjual produk seni, souvenir dan cindera mata.
Festival tahun ini mengambil tema Lampung – the Treasure of Sumatera dan akan diadakan dari tanggal 21 Agustus 2016 sampai tanggal 28 Agustus 2016. Banyak kegiatan yang diadakan untuk mengeksplorasi potensi yang ada di lampung mulai dari potensi wisata alam, budaya maupun seni seperti Jelajah Pasar Seni; Jelajah Layang-layang; Jelajah Rasa (Festival Kuliner); Jelajah Krakatau; Jelajah Semarak Budaya (Lampung Culture & Tapis Carnival).
Berbicara tentang budaya, masyarakat Lampung adalah masyarakat yang multikultural suku asli Lampung dan pendatang dapat berbaur dengan baik. Secara geografis Lampung terletak di posisi yang strategis yang berhadapan langsung dengan selat sunda sebagai penghubung antara pulau Sumatera dengan Jawa. Hal ini akan bagus secara ekonomi karena akan memudahkan wisatawan dari jawa untuk berkunjung apalagi jika potensi wisata yang ada di Lampung digarap dengan maksimal.
Destinasi pertama yang harus dikunjungi adalah Kawasan Wisata Anak Gunung Krakatau. Gunung vulkanik yang masih aktif ini berada di antara pulau Sumatera dan Jawa, Tepatnya di selat Sunda. Saat ini wilayah kawasan Anak Gunung Krakatau dimanfaatkan sebagai daerah wisata dan konservasi. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan selama berada di kawasan Wisata Anak Gunung Krakatau seperti snorkeling dan diving.
Selanjutnya kita bisa berkunjung ke Pantai Wartawan Cukup unik memang nama pantai yang terletak di kawasan Way Muli, Pesisir Selatan Rajabasa ini. Konon kabarnya penaman pantai ini karena dulunya pantai wartawan dikelola orang warga yang berprofesi sebagai wartawan. Tapi apapun namanya, pantai ini menyuguhkan pemandangan yang indah. Hal lain yang unik dari pantai wartawan ini adalah terdapat sumber air panas yang bersuhu hingga 80 derajat celcius. Air dari sumber air panas ini tidak memiliki rasa asin sedikitpun meskipun telah bercampur dengan air laut. Sumber air panas di pantai wartawan ini dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit seperti penyakit kulit dan reumatik.
Pulau Pahawang adalah salah satu primadona wisata laut Lampung. Akses yang cukup mudah dan banyaknya travel agent yang membuka trip ke Pulau Pahawang, menjadikan pulau pahawang sebagai cukup terkenal di kalangan traveler. Pulau Pahawang sendiri terdiri dari dua pulau yaitu Pahawang Besar dan Pahawang Kecil. Pulau ini terletak Kecamatan Punduh Padada, Kabupaten Pasawaran. Jernihnya air laut di pulau pahawang sehingga kita bisa melihat jelas dasar laut dari atas. Di sini kita bisa menyewa perahu untuk berkeliling pulau sekaligus melakukan berbabagai kegiatan bawah laut seperti snorkeling.
Untuk pecinta museum bisa berkunjung ke museum Ruwa Jurai. Nama museum ini sendiri diambil dari slogan yang terdapat pada lambang provinsi Lambung, Sai Bumi Ruwa Jurai. Ada sekitar 4000 lebih koleksi benda yang terdapat di museum ini. Mulai dari yaitu koleksi geologika, biologika, etnografika, historika, numismatika / heraldika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknografika
Orang Lampung bilang, belum ke Lampung jika belum mengunjungi menara Siger. Menara yang terletak di Bukit Gamping, Bakaheuni ini mengadopsi bentuk Siger, Mahkota pengantin wanita dalam Adat Lampung. Bentuknya yang unik tersebut juga menjadi daya tarik, selain view dari menara itu yang juga bagus. Berdiri kokoh 110 meter dari permukaan laut, menara Siger selain menjadi landmark Lampung juga merupakan titik kilometer nol di selatan pulau Sumatera.
Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke suatu daerah tapi tidak mencicipi masakan khasnya. Begitupun jika ke Lampung. Terdapat banyak menu yang bisa kamu coba selama bertualang di Sai Bumi Ruwa Jurai ini, berikut saya kasih 2 rekomendasi makakan yang patut kamu coba ketika berkujung ke Lampung
Jika kamu pecinta durian, tak ada salahnya untuk mencoba makanan ini, Tempoyak. Hasil fermentasi dari durian yang dinikmati dengan nasi ataupun diolah menjadi sambal. Ada banyak penjual tempoyak di lampung sehingga tidak sulit untuk menemukan makanan yang satu ini. Untuk rasa, tempoyak ini rasanya Asam dan sedikt manis yang tersisa dari rasa durian. Berani mencoba?
Selain Tempoyak, kamu juga bisa mencoba Seriut. Makanan khas Lampung yang biasanya dihidangkan pada saat acara-acara besar. Seruit sendiri adalah makanan yang terbuat dari ikan bakar yang dicampur dengan sambal terasa khas lampung ditambah tempoyak. Biasanya ikan yang digunakan adalah ikan-ikan sungai besar. Makan seruit dengan lalapan akan menambah nikmat saat memakannya.
Selain kaya akan destinasi wisata alam dan kuliner, Lampung juga memiliki warisan budaya berupa kain. Kain khas Lampung ini bernama kain Tapis. Berbahan dasar benang kapas yang ditenun dan didekorasi dengan benang emas atau perak, kain ini dibuat secara manual dengan teknik cucuk atau teknik sulam dalam bahasa Indonesia. Proses pembuatan kain Tapis ini bisa memakan waktu yang lama hingga berminggu-minggu untuk satu kainnya. Biasanya motif yang terdapat pada kain tapis mengangkat tema – tema yang tidak jauh dari keseharian masyarakat seperti tema alam, flora dan fauna. Namun saat ini juga tersedia kain Tapis dengan proses pembuatan dengan mesin bordir. Untuk detil dan motif, kain tapis modern ini tentu berbeda dengan kain Tapis yang dikerjakan secara manual.
Sebenarnya masih banyak harta karun yang ada di bumi Lampung. Tak cukup rasanya tulisan ini untuk menjabarkannya. Pariwisata Indonesia itu kaya akan potensi alam dan budaya yang belum terjamah dan terpublikasikan, termasuk Lampung – The Treasure of Sumatera.
Aulia Fasya
Gudlak Uda! Kalau menang, trakter~