Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa kebanyakan anak-anak sekarang tidak begitu tertarik untuk memainkan permainan-permainan tradisional. Ya, terlebih bagi anak-anak yang ada di daerah perkotaan, dimana mereka lebih memilih memainkan gadgetnya ketimbang bermain permainan tradisionalpermainan tradisional. Berbeda dengan anak-anak yang ada di pedesaan, dimana sebagian besarnya masih tetap memainkan permainan tradisional tersebut.
Nah, bagi kalian yang ingin bernostalgia, secara kebetulan juga pada kesempatan kali ini akan mengulas seputar beberapa jenis permainan tradisional yang paling seru di era 80 – 90an. Maka dari itu, simaklah baik-baik ulasannya di bawah ini.
1. Pletokan
Jenis permainan tradisional pertama yang paling seru di era 80 – 90an, yakni bernama pletokan. Di daerah Jawa Barat, permainan tersebut juga dinamai dengan “Pepeletokan”. Permainan ini berupa tembak-tembakan yang terbuat dari bambu berukuran kecil, sedangkan pelurunya terbuat dari pentel jambu atau kertas Koran yang yang dibasahi air. Namun, peluru yang terbuat dari kertas Koran basah ini lebih sering digunakan karena dinilai aman serta tidak membahayakan. Seorang pemain bisa dianggap kalah, apabila ia terkena tembakan sebanyak 3 kali.
2. Engklek
Permainan yang satu ini menggunakan gambar kotak-kotak pada tanah sebagai medianya, dimana setiap pemain akan bergiliran untuk melompati kotak-kotak tersebut dengan menggunakan satu kaki. Apabila terjatuh, maka si pemainnya harus meletakkan sebuah batu di satu kotak terakhir yang bertanda untuk memulai kembali giliran mainnya. Selain tidak boleh jatuh, para pemainnya pun tidak diperbolehkan untuk menginjak garis-garis sepanjang kotaknya lho. Itu sebabnya, mengapa pada permainan engklek sangat membutuhkan keseimbangan.
3. Boi-boian
Bai-boian adalah permainan melempar tumpukan lempengan berupa pecahan genteng dengan menggunakan bola kecil. Pada umumnya, bola yang digunakannya itu adalah jenis bola tenis. Apabila lemparan bolanya bisa membuat tumpukan genteng roboh, maka si penjaga harus mengambil bola untuk dilemparkan ke pemain lainnya. Jika ada salah satu pemainnya yang berhasil menyusun ulang kembali tumpukan genteng tersebut, maka si penjaga dinyatakan kalah.
4. Egrang
Dalam permainan egrang membutuhkan dua tongkat dengan tinggi sekitar 150 cm, yang bahannya terbuat dari bambu yang diberi pijakan di bagian bawah untuk si pemain. Meski terlihat mudah, namun cara menjalankan egrang juga membutuhkan keseimbangan dan konsentrasi tinggi. Biasanya, anak-anak yang bertubuh gemuk inilah yang kerap kesulitan untuk memainkan egrang.
5. Cublek-cublek Suweng
Cara memainkan Cublek-cublek Suweng ini dimulai dengan cara suit untuk menentukan penebak suweng (anting) yang telah disembunyikan. Nantinya si penebak akan berbaring terlungkup di tengah, sedangkan pemain lainnya duduk melingkar sambil membuka telapak tangan dan antingnya diletakkan di salah satu telapak tangan tersebut. Jika sudah demikian, arulah giliran si penebak untuk mengatakan dimana kira-kira keberadaan anting tadi. Apabila tebakannya meleset, maka ia harus mengulang kembali menjadi si penebak.
6. Petak Umpet
Jenis permainan tradisional berikutnya yang paling seru di era 80 – 90an, yakni berupa petak umpet. Ya, permainan tradisional yang satu ini memang tidak membatasi jumlah para pesertanya. Namun, semakin banyak orang yang ikut bermain, secara otomatis si penjaganya akan dibuat lebih repot lagi lho! Bagimana tidak repot, sebab si penjaga harus mencari keberadaan tempat persembunyian setiap pemainnya satu per satu.
Itulah beberapa jenis permainan tradisional yang paling seru di era 80 – 90an.
No Comments Found