Meski sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap, namun kamu tetap perlu memikirkan goal jangka panjang. Hal – hal yang biasanya dipikirkan oleh kebanyakan orang sebagai goal yang ingin dicapainya di masa depan adalah seperti rencana pernikahan, membeli rumah (dengan KPR), membeli kendaraan (dengan kredit), atau bahkan melanjutkan pendidikan (dengan tabungan pendidikan).
Investasi adalah hal yang tidak lupa dan tidak boleh luput dari perhatian. Karena investasi dapat membantu kamu untuk mencapai tujuan finansial kamu ke depannya nanti. Pertanyaannya adalah investasi apa yang cocok dan bisa dijadikan pilihan?
Dari sekian banyak informasi terkait investasi yang beredar, kamu perlu memahami bahwa terdapat tujuh produk investasi yang bisa dijadikan pilihan, salah satunya yaitu obligasi. Lantas, apa itu obligasi? Silahkan simak penjelasan berikut ini !
- Pengertian Obligasi
Obligasi merupakan istilah dalam pasar modal menyebut surat pernyataan utang penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi. Sederhananya, penerbit obligasi merupakan pihak yang berutang, sementara pemegang obligasi merupakan pihak yang berpiutang.
Dalam obligasi tercantum waktu jatuh tempo pembayaran utang dan bunganya (kupon) yang menjadi kewajiban penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi. Umumnya jangka waktu obligasi yang berlaku di Indonesia mulai dari 1 hingga 10 tahun.
Penerbitan obligasi dilatarbelakangi upaya untuk mengumpulkan dana dari masyarakat yang nantinya akan digunakan sebagai sumber pendanaan. Jika ditinjau dari sudut pandang pebisnis, surat pernyataan utang ini bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan dana segar agar usaha tetap berjalan.
- Kelebihan Menjadikan Obligasi Sebagai Investasi
Sebagai salah satu instrument investasi, obligasi menawarkan beberapa keuntungan bagi para pemegangnya, antara lain :
- Keuntungan yang akan didapatkan dari kupon (bunga) yang terbagi menjadi dua jenis yakni kupon tetap (fixed coupon) dan kupon mengambang (floating/variable coupon).
Meski demikian, terdapat obligasi yang tidak memberlakukan kupon (zero coupon bond). Imbal balik (yield) yang bisa didapat dari obligasi bisa besar tergantung dari jangka waktu obligasi. Makin lama jangka waktunya, maka akan makin besar keuntungannya.
- Keuntungan yang akan didapatkan dari selisih harga obligasi (dalam persentase) setelah diperdagangkan.
Contohnya, harga awal obligasi 100%. Saat hendak dijual, ternyata harga obligasi naik menjadi 115%. Jadi, keuntungan yang bisa didapatkan saat menjualnya adalah sekitar 15% (istilahnya capital gain 15%).
- Aman karena pembayaran kupon dan pokok sudah dijamin dalam UU No. 24 Tahun 2022/UU No. 19 Tahun 2008.
- Kupon atau bunga obligasi lebih tinggi daripada bunga deposito.
- Obligasi mudah diperdagangkan di Pasar Sekunder yang diatur dalam mekanisme Bursa Efek Indonesia (BEI) atau transaksi di luar bursa.
- Obligasi bisa dijaminkan sebagai agunan, contohnya jenis obligasi negara.
- Jenis – Jenis Obligasi
Terdapat banyak jenis obligasi yang terbagi berdasarkan tolok ukur yang digunakan. Setidaknya terdapat sepuluh hal yang menjadi tolok ukur jenis – jenis obligasi yang beredar antara lain dilihat dari sisi penerbit, sistem pembayaran bunga, hak penukaran atau opsi, jaminannya, nilai nominal, perhitungan imbas hasil, waktu jatuh tempo, bentuk, serta sifatnya yang bisa diukur dengan saham.
Secara umum, berikut jenis – jenis obligasi yang perlu diketahui :
- Berdasarkan nominalnya, obligasi terbagi jadi 2 jenis yaitu Obligasi Konvensional dan Obligasi Ritel.
- Berdasarkan penerbitnya, obligasi terbagi jadi 3 jenis yaitu Corporate Bonds, Government Bonds, dan Municipal Bonds.
- Berdasarkan sistem pembayaran bunganya, obligasi terbagi jadi 4 jenis yaitu Zero Coupon Bond, Obligasi Kupon, Obligasi Fixed Coupon atau Kupon Tetap, dan Obligasi Floating Coupon atau Kupon Mengambang.
- Berdasarkan imbal hasil, obligasi terbagi jadi 2 jenis yaitu Obligasi Konvensional dan Obligasi Syariah (Sukuk).