AEKU Mini C6 Ponsel apa Remote AC?
Cerita ini bermula ketika saya merasa bahwa Nokia E63 dan Redmi Note 3 Pro yang menjadi ponsel sehari-hari terlalu berat untuk di kantongi. Rasanya kantong celana saya penuh disesaki oleh dua ponsel yang berukuran cukup besar tersebut, belum lagi ditambah dengan dompet yang juga memenuhi kantong celana belakang. Akhirnya iseng browsing cari ponsel yang berukuran yang kecil dan ringkas untuk menggantikan posisi Nokia E63. Setelah beberapa situs ecommerce di jelajahi, akhirnya saya menemukan ponsel yang cocok untuk dipinang, AEKU Mini C6
Alasan utama saya memilih AEKU Mini C6 ini sudah tentu ukurannya yang sangat kecil dan tidak memakan ruang di kantong celana saya. Dengan ukuran 85*51mm atau setara ukuran sebuah kartu ATM ato Remote AC. Dengan ukuran sekecil itu dan tebal yang kurang dari 4.8mm, sudah pasti akan memengaruhi perangkat keras yang tertanam pada ponsel ini.
Saya menunggu cukup lama untuk kedatangan ponsel ini. Perlu 2 mingguan hingga akhirnya AEKU Mini C6 saya sampai di tangan. Hanya terdapat unit ponsel dan satu kabel charger yang dibungkus dengan box kecil. Tidak ada buku panduan, kartu garansi ataupun aksesoris lain seperti earphone. Paket minimalis yang sesuai dengan harganya.
Ponsel ini ditenagai dengan baterai berkapasitas 320mAh. Jika dibandingkan dengan ukuran baterai smartphone yang ada pasa saat ini, ukuran 320mAh terlihat sangat kecil. Namun, karena fungsinya hanya untuk telpon dan sms saja, dengan ukuran baterai tersebut, bisa membuat ponsel ini standby selama 3 atau 4 hari. Namun jika digunakan untuk menelpon lama, ponsel ini hanya bisa bertahan selama 4 jam saja. Lagian siapa sih yang mau telponan 4 jam ga putus-putus?
Minusnya menurut saya terdapat pada ukuran layar. Ketika layar AEKU Mini C6 dalam keadaan tidak menyala, layarnya seolah-olah terlihat cukup besar. Namun berbeda yang terlihat ketika layarnya menyala, layarnya cukup kecil. Hanya bisa memuat 4 baris karakter. Terdapat satu speaker yang terletak di atas layar. Untuk kualitas suara, cukup nyaring dengan ukuran yang kecil. Saat menelpon pun suara yang terdengar cukup jelas. Oya, untuk Simcard, ponsel ini menggunakan nano sim.
Beralih ke sisi perangkat lunak. Tidak ada informasi rinci yang saya dapat mengenai sistem operasi yang digunakan pada ponsel ini. Namun fitur-fitur yang disedikan cukup lengkap untuk ponsel tipe feature phone. Fitur-fitur standar seperti kalkulator, alarm, profile dan Bluetooth juga tersedia. Namun sayang sekali tidak ada fitur games. Padahal lumayan juga kan kalau ada games , kalau bisa sih werewolf. Hahaha. Untuk Bluetooth, saya heran kenapa fitur ini disediakan. Padahal ponsel ini tidak ada pemutar musik ataupun aplikasi multimedia yang bisa jadi menggunakan Bluetooth untuk menggunakannya.
Untuk konektivitas jaringan, ponsel ini mentok sampai jaringan 2G. Satu lagi, IMEI yang tertera di body ponsel ini ternyata tidak sama dengan IMEI yang terdapat di dalam sistem operasi ponsel ini. Dan setelah saya cek validitas IMEI tersebut, ternyata IMEI yang tertera tidak valid. Tapi bukan masalah penting sih, yang penting ponsel ini masih tetap bisa dipakai untuk menelpon dan SMS.
Dengan harga kurang dari Rp. 200000, memang tidak ada yang diharapkan dari ponsel ini selain fitur sms dan telponnya saja. Namun, ukurannya AEKU Mini C6 yang sangat mungil ini menjadi salah satu pembedanya di antara ponsel-ponsel cina dengan harga serupa. Secara keseluruhan, saya puas dengan AEKU Mini C6 ini.
Oya, kebetulan saya membeli ponsel ini melalui ecommerce yang berada di China, jadi saya bisa mendapatkan harga yang lumayan murah daripada harga yang ada di ecommerce Indonesia. Saat saya mencoba mencari harga pasaran untuk ponsel berjenis card phone ini di ecommerce lokal, saya menemukan harga termurah sekitar 250000an. Cukup lumayan selisih harganya, bukan? Untuk cerita tentang bagaimana saya membeli AEKU Mini C6 di ecommerce Cina tersebut akan saya tuliskan pada postingan selanjutnya.
Save